Rabu, 16 Mei 2012

Organisasi, Koyo’ Sapu Lidi


Organisasi….bukanlah layaknya agama yang dengannya dapat menentukan benar-salah, yang akhirnya dapat menodong siapa kafir siapa iman, yang menganggap pahamnya selalu benar dan yang lain salah (dalam hal perbedaan pendapat, khususnya fiqh). Organisasi hanya merupakan ladang amal, sebagai jembatan emas menuju surga-Nya, abu Bakar As-Shiddiq : kebenaran yang tidak terorganisasi akan kalah dengan kebatilan yang terorganisasi. Ust. Munir ; ikatan organisasi dapat mempererat persaudaraan, memperluas jaringan, sehingga dengan organisasi dakwah terasa lebih mudah. Organisasi sama halnya dengan sapu lidi, lidi yang awalnya lemah, bisa menyapu halaman yang kotor karena persatuannya yang diikat dengan tali yang kuat. Menurut boros saya (sesekali gag pake-menurut hemat saya-. hehe), perbedaan organisasi diawali dengan perbedaan pendapat. Begitu banyaknya umat islam seolah tak memilki kekuatan karena saling menjatuhkannya antar organisasi. Berapa banyak partai islam saling bersaing memungut suara padahal tujuannya sama, untuk islam. Kenapa ndak bersatu saja? Bukankah islam itu satu dengan sumber yang sama, yaitu syari’at dan hanya berbeda dalam pemahaman. Dalam islam ada yang namanya fiqih, juga syari’at. Sadar atau tidak kebanyakan orang menganggap fiqih dan syariah itu sama, sehingga perbedaan fiqih menjadi alasan saling berselisih. Tapi ternyata keduanya berbeda. Syari’ah, apa saja yang terkandung dalam qur’an dan as-sunnah. Dalam buku nalar fiqih kontemporer, syari’ah bisa bermakna ; tauhid, hukum dan akhlaq. Ibnu taimiyah juga menggambarkan ruang lingkup syari’ah secara luas yaitu segala peraturan dan kebijaksanaan yang bersumberkan al-qur’an dan as-sunnah adalah syari’ah. Sedangkan fiqih, yang menjadi sumber perbedaan saat ini adalah hasil suatu proses penggalian, penganalisaan dan pengambilan ketetapan hukum yang bersumber dari qur’an dan sunnah. Berikut perbedaan antara fiqih dan syari’ah
No
Syari’ah
fiqih
1
Bersumber dari wahyu, bersifat tetap,kebenarannya mutlak
Hasil fikiran menusia yang kebenarannya bersifat relatif
2
Syari’ah itu satu
Bergam
3
Bersifat otoritatif
Liberal
4
Tidak berubah
Mengalami perubahan
5
Idealistic
Bercorak realistik

OKI, perbedaan pendapat dan pengamalan fiqih  merupakan hal lumrah dan tidak perlu diperdebatkan secara panjang apalagi sampai ‘melahirkan’ musuh sesama islam. Disinlah sikap toleransi yang mesti didahulukan. Perbedaan pendapat harusnya menjadikan islam sebagai agama yang memudahkan, tidak seperti agama lain yang segala sesuatunya telah ditentukan tanpa ada pilihan, dan tak adanya kesempatan untuk berijtihad, ini hanyalah kutipan alasan salah  seorang mukallaf yang -maaf- saya lupa nama mu’allaf tersebut.
Hmm….sebenernya intinya 1, seperti nasehat ustadz tercinta kita, kita gag bolah berlebihan mencela pendapat orang lain (baca; organisasi), dan menjunjung organisasi lain sedangkan organisasi sendiri dijelek2in. so, jadilah ummatan wasathon yang mencintai organisasi sendiri tanpa menjelekkan organ lain….(*_*)
                                                                                                             

                                                                                                             

0 komentar:

Posting Komentar

Pengikut

About

Blogroll

Diberdayakan oleh Blogger.

Total Tayangan Halaman

Pages - Menu

Rabu, 16 Mei 2012

Organisasi, Koyo’ Sapu Lidi


Organisasi….bukanlah layaknya agama yang dengannya dapat menentukan benar-salah, yang akhirnya dapat menodong siapa kafir siapa iman, yang menganggap pahamnya selalu benar dan yang lain salah (dalam hal perbedaan pendapat, khususnya fiqh). Organisasi hanya merupakan ladang amal, sebagai jembatan emas menuju surga-Nya, abu Bakar As-Shiddiq : kebenaran yang tidak terorganisasi akan kalah dengan kebatilan yang terorganisasi. Ust. Munir ; ikatan organisasi dapat mempererat persaudaraan, memperluas jaringan, sehingga dengan organisasi dakwah terasa lebih mudah. Organisasi sama halnya dengan sapu lidi, lidi yang awalnya lemah, bisa menyapu halaman yang kotor karena persatuannya yang diikat dengan tali yang kuat. Menurut boros saya (sesekali gag pake-menurut hemat saya-. hehe), perbedaan organisasi diawali dengan perbedaan pendapat. Begitu banyaknya umat islam seolah tak memilki kekuatan karena saling menjatuhkannya antar organisasi. Berapa banyak partai islam saling bersaing memungut suara padahal tujuannya sama, untuk islam. Kenapa ndak bersatu saja? Bukankah islam itu satu dengan sumber yang sama, yaitu syari’at dan hanya berbeda dalam pemahaman. Dalam islam ada yang namanya fiqih, juga syari’at. Sadar atau tidak kebanyakan orang menganggap fiqih dan syariah itu sama, sehingga perbedaan fiqih menjadi alasan saling berselisih. Tapi ternyata keduanya berbeda. Syari’ah, apa saja yang terkandung dalam qur’an dan as-sunnah. Dalam buku nalar fiqih kontemporer, syari’ah bisa bermakna ; tauhid, hukum dan akhlaq. Ibnu taimiyah juga menggambarkan ruang lingkup syari’ah secara luas yaitu segala peraturan dan kebijaksanaan yang bersumberkan al-qur’an dan as-sunnah adalah syari’ah. Sedangkan fiqih, yang menjadi sumber perbedaan saat ini adalah hasil suatu proses penggalian, penganalisaan dan pengambilan ketetapan hukum yang bersumber dari qur’an dan sunnah. Berikut perbedaan antara fiqih dan syari’ah
No
Syari’ah
fiqih
1
Bersumber dari wahyu, bersifat tetap,kebenarannya mutlak
Hasil fikiran menusia yang kebenarannya bersifat relatif
2
Syari’ah itu satu
Bergam
3
Bersifat otoritatif
Liberal
4
Tidak berubah
Mengalami perubahan
5
Idealistic
Bercorak realistik

OKI, perbedaan pendapat dan pengamalan fiqih  merupakan hal lumrah dan tidak perlu diperdebatkan secara panjang apalagi sampai ‘melahirkan’ musuh sesama islam. Disinlah sikap toleransi yang mesti didahulukan. Perbedaan pendapat harusnya menjadikan islam sebagai agama yang memudahkan, tidak seperti agama lain yang segala sesuatunya telah ditentukan tanpa ada pilihan, dan tak adanya kesempatan untuk berijtihad, ini hanyalah kutipan alasan salah  seorang mukallaf yang -maaf- saya lupa nama mu’allaf tersebut.
Hmm….sebenernya intinya 1, seperti nasehat ustadz tercinta kita, kita gag bolah berlebihan mencela pendapat orang lain (baca; organisasi), dan menjunjung organisasi lain sedangkan organisasi sendiri dijelek2in. so, jadilah ummatan wasathon yang mencintai organisasi sendiri tanpa menjelekkan organ lain….(*_*)
                                                                                                             

                                                                                                             

 
Template Indonesia | Goresan Tinta Malam
Aku cinta Indonesia