Sabtu, 19 Mei 2012
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Berbagi ke TwitterBerbagi ke Facebook
tafsir mujadalah 11
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ
لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ وَإِذَا
قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ
وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Artinya; “Hai orang-orang beriman
apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka
lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila
dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan
meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi
ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu
kerjakan.” (al-Mujadalah (58) ; 11)
Ayat ini merupakan lanjutan pembahasan akhlak dari ayat
sebelumnya. Jika ayat sebelumnya berbicara tentang pembicaraan rahasia, maka
ayat ini (di atas) menyangkut perbuatan dalam majlis. Mengenai turunnya ayat
ini, ada riwayat yang menyatakan bahwa ayat ini turun pada haru jum’at. Saat
itu Rasulullah sedang berada dalam suatu majlis bersama para sahabatnya. Di
tengah pembicaraan, sahabat-sahabat yang terlibat perang badar datang sedangkan
majlis telah penuh sesak dengan sahabat lainnya. Keadaan ini membuat sahabat
yang baru datang tadi berdiri karena tidak ada tempat duduk lagi. Sahabat –yang
ikut perang badr- terus berdiri sampai Nabi meminta sahabat-yang tidak ikut
perang badr- untuk pindah ke tempat lainnya agar para sahabat bard dapat duduk dekat
nabi. Namun demikian, rupanya perintah
nabi ini mengecilkan hati sahabat yang diminta berdiri itu dan situasi ini
dimanfaatkan oleh orang munafik guna memecah belah persaudaraan Islam, mereka
berkata “katanya Muhammad berlaku adil, ternyata tidak”. Mendengar perkataan
ini Nabi bersabda “ Allah merahmati siapa yang memberi kelapangan bagi
saudaranya”, dan ayat ini pun datang mengukuhkan sabda nabi tersebut.
Ayat ini memberi tuntunan
pada kita tentang bagaimana cara menjalin hubungan keharmonisan dalam suatu
majlis. Dalam suatu majlis, Allah memerintah kita untuk berusaha melapangkan
tempat duduk bagi orang yang datang dalam majlis itu. Tidak boleh kita
berlega-lega ria menghabiskan tempat sedang yang lain berdesak-desakan apalagi
sampai orang lain tidak mendapatkan tempat duduk. Jika kita melakukannya dengan
suka rela, niscaya Allah akan melapangkan segala sesuatu dalam hidup kita ini.
Adapun lafadz يَرْفَعِ
اللهُ الَّذِيْنَ أَمَنُوْا مِنْكُمْ maksudnya adalah bahwa Allah akan mengangkat orang mukmin
yang melaksanakan segala perintahnya dengan memberikan kedudukan yang khusus,
baik berupa pahala maupun keadilan-Nya. Singkatnya bahwa setiap orang mukmin
dianjurkan agar memberikan kelapangan kepada sesama kawannya yang datang
belakangan, atau apabila dianjurkan agar keluar meninggalkan majelis, maka
segera tinggalkanlah tempat itu, dan jangan ada prasangka bahwa perintah
tersebut akan menghilangkan haknya. Melainkan merupakan kesempatan yang dapat
menambah kedekatan pada Tuhannya, karena Allah tidakakan menyia-nyiakan setiap perbuatan
yang dilakukan hambanya. Melainkan akan diberikan balasan yang setimpal di
dunia dan akhirat.
Sedangkan potongan ayat وَاللهُ
بِمَا تَعءمَلُوْنَ
خَبِيْرٌ maksudnya bahwa Allah mengetahui setiap perbuatan yang baik dan
buruk yang dilakukan hamba-Nya, dan akan membalasnya amal tersebut. Orang yang
baik akan di balas dengan kebaikan. Demikian pula orang yang berbuat buruk akan
dibalas buruk atau diampuni-Nya.
Inti serta pelajaran yang dapat
diambil dari ayat ini
1.
Para sahabat berupaya ingin saling mendekat pada saat berada
di majelis Rasulullah saw, dengan tujuan agar ia dapat mudah mendengar wejangan
dari Rasulullah saw. Perbuatan sahabat ini memberi contoh agar kita senantiasa
cinta pada ilmu dan berlomba-lomba mendapatkannya meski harus saling berdesak-desakan.
2.
Perintah untuk saling meluangkan dan meluaskan tempat ketika
berada di majelis.
3.
Setiap orang yang memberikan kemudahan kepada hamba Allah
yang ingin menuju pintu kebaikan dan kedamaian, Allah akan memberikan keluasan
kebaikan di dunia dan akhirat.
Do’a,
kafaratul majlis (penutup majlis)
سبحانك اللهم وبحمدك ، أشهد أن لا إله إلاَّ أنت ،
أستغفرك وأتوب إليك
Sumber; - tafsi al-misbbah, Quraish shihab,
Asbabun nuzul, K.H.Q. Shaleh, dkk, dan http://stitattaqwa.blogspot.com/2011/07/tafsir-qs-al-mujadalah-58-11.html
0 komentar:
Posting Komentar